Kewajiban Menutup Aurat Wanita Dalam Islam – Sahabat
muslimah, pasti sering mendengar kata-kata “lebih baik ga pake jilbab yang
penting akhlaknya baik, dari pada pake jilbab tapi ga baik akhlaknya“, “mendingan
jilbabin hatinya dulu dari pada pakai jilbab tapi hatinya ga dijilbabin”,
“nanti kalo saya udah siap baru pakai jilbab“, “pengen sih pake jilbab,
tapi saya ga tahan gerah dan panas”, “mendingan saya ga pake jilbab, dari pada
si dia pake jilbab tapi masih aja maksiat“.
Kata-kata seperti itu mungkin sudah tidak asing lagi ditelinga kita.
Baiklah, kita akan bahas tentang kewajiban menutup aurat bagi wanita
muslimah atau wanita yang beragama Islam sesuai dengan ayat-ayat Allah
dan hadits Nabi serta ancaman dan adzab bagi wanita yang tidak menutup auratnya.
Kewajiban Menutup Aurat Dalam Islam
Sahabat catatanmuslimah.com, antara jilbab dan
akhlak itu sangat berbeda. Mungkin ada sahabat muslimah yang ingin berhijab
namun terkecoh dengan perkataan-perkataan “ga usah pake jilbab dulu, nanti
aja kalo udah siap, percuma pake jilbab masih maksiat dan belum bagus ibadahnya“.
Oke, dari berbagai pandangan-pandangan mereka yang belum paham dengan
agama Islam. Kita akan tanyakan, jika menunggu kalo sudah siap, sampai kapan kamu
akan siap? karena manusia itu tidak akan lepas dari hasutan syetan. Itu adalah
salah satu cara syetan menggoda manusia agar menghindar dari perintah Allah
SWT.
Siapa yang bisa jamin kalau besok kamu masih hidup???, bagaimana dengan
mereka yang takut dengan kegerahan dan rasa panas karena memakai hijab?
bukankan neraka itu lebih panas dari pada api-api yang ada di dunia?. Masalah
akhlak? perlahan-lahan jika niat berhijab sudah benar, akhlak mulia akan
mengikuti.
Nabi SAW. bersabda: “Sesungguhnya yang paling aku takuti atas
umatku ialah hawa nafsu yang merasa masih panjang umurnya. Adapun hawa nafsu
yang menyesatkan manusia dari kebenaran dan hawa nafsu yang masih merasa
panjang umurnya (panjang angan-angan) semua itu akan lupa pada hari akhir“.
Wanita
muslimah yang sudah baligh atau sudah haidh, maka dia memiliki kewajiban untuk
menggunakan jilbab atau khimar. Disinilah peran dan tanggung jawab orang tua
terutama ayah.
“Selangkah anak perempuan keluar dari
rumah tanpa menutup aurat, maka selangkah pula ayahnya itu masuk ke neraka.
Selangkah seorang isteri keluar rumah tanpa menutup aurat, maka selangkah pula
suaminya itu masuk ke neraka“
Na’udzubillahi
min dzalik. Sebagai anak yang sayang pada ayahnya, tentu mereka tidak akan mau
menjadikan ayahnya sebagai jaminan didalam neraka karena ulah anak yang tidak
mau berhijab.
Ada pula
yang berkata “aku akan berhijab nanti setelah menikah, karena aku tidak
ingin suamiku menanggung dosaku karena tidak menutup aurat“. Allahu akbar,
bagaimana dengan ayahmu selama ini??? dosa-dosamu sebelum kamu menikah, ayah
yang menanggung. Tak sepantasnya memang, seorang anak tidak menyadari begitu
banyak dosa-dosanya yang ayahnya ikut menanggungnya.
Rasulullah
SAW. bersabda: “Wahai putriku Fatimah! Adapun perempuan-perempuan yang
akan digantung rambutnya hingga mendidih otaknya dalam neraka adalah mereka
yang di dunia nya tidak mau menutup rambutnya dari pandangan laki-laki yang
bukan mahramnya“. (HR. Bukhari & Muslim)
Allah SWT berfirman dalam QS. An-Nur ayat 31, yang artinya: “Katakanlah
kepada wanita-wanita beriman: Hendaklah mereka menahan pandangan mereka dan
memelihara kemaluan mereka dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka
kecuali yang (biasa) tampak daripadanya“.
Allah berfirman dalam QS. Al-Ahzab ayat 59 yang artinya: “Hai
Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri
orang mukmin: Hendaklah mereka menjulurkan khimarnya (jilbab) ke seluruh tubuh
mereka. Yang demikian itu agar supaya mereka lebih mudah untuk dikenali, karena
itu mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang“.
Kewajiban
Menutup Aurat Wanita Dalam Islam
Nabi saw. bersabda: “Ada dua macam golongan penghuni neraka yang belum
pernah aku lihat sebelumnya: Sekelompok laki-laki yang menggenggam cambuk
seperti ekor sapi, mereka mencambuk manusia dengannya. Dan wanita-wanita yang
berpakaian tetapi telanjang dan berlenggak lenggok. Dikepalanya ada sesuatu
seperti punuk onta. Mereka itu tidak akan masuk surga dan tidak juga mencium
baunya surga. Padahal sesungguhnya bau surga itu bisa tercium dari jarak yang
sangat jauh“. (HR. Muslim)
Masihkah ada keraguan untuk berhijab? semoga hati para wanita muslimah
tergerak untuk tetap istiqomah dalam menjaga hijabnya dan yang belum berhijab
agar segera merubah niatnya untuk segera berhijab. Kasihanilah, karena
dosa-dosamu ayah, suami, kakak laki-laki, adik laki-laki atau anak laki-laki
ikut menanggung dosamu.
Jadi, janganlah kita mengaitkan antara jilbab dan akhlak, karena keduanya
itu jauh berbeda. Sekali lagi, mari kita yang belum mengenakan jilbab untuk
merubah pola pikirnya bahwa jilbab adalah suatu kewajiban yang perintahnya
langsung datang dari Allah. Dan akhlak adalah perbuatan terpuji yang melengkapi
kesempurnaan iman kita. “Aku (muhammad) diutus untuk menyempurnakan akhlak
mulia“. (HR. Ahmad)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar